Langsung ke konten utama

Prilaku Menyimpang pada Remaja


Sering kita dengar di berita media cetak maupun berita digital dimana remaja menjadi pelaku penyimpangan sosial seperti mencuri, menghentikan truk, begal, dan contoh lainnya. Penyebab prilaku menyimpang pada remaja  salah satunya yaitu kondisi lingkungan remaja tersebut. Apalagi remaja merupakan masa dimana prilakunya sedang labil dan sedang ingin mencari jati dirinya.

Menurut Hurlock (2005), penyesuaian sosial merupakan  keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompok pada khususnya. Remaja yang hidup berdampingan dengan kelompok yang menyimpang berpotensi besar mengikuti prilaku menyimpang kelompok tersebut. Apabila remaja tersebut ingin bergaul dengan kelompok tersebut maka ia harus mengikuti prilaku kelompok tersebut. Sehingga muncullah kondisi dimana remaja menjadi pelaku penyimpangan sosial karena salah pergaulan.

Pengertian prilaku menyimpang

Menurut Bruce J Cohen perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat. 

Menurut James Vender Zender perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan berada di luar batas batas toleransi oleh sejumlah besar orang/masyarakat. 

Menurut Mappier perilaku menyimpang disebut dengan tingkah laku yang bermasalah. Tingkah laku ini masih terjadi di dalam batas ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan seseorang sebagai akibat adanya perubahan baik secara psikis dan fisik.

Berdasarkan dari pengertian para tokoh tersebut dapat diartikan bahwa prilaku menyimpang merupakan prilaku yang melanggar aturan norma dan adat di suatu lingkungan masyarakat. Aturan norma antara suatu daerah dengan daerah lain belum tentu sama. Prilaku yang menurut  masyarakat A merupakan prilaku menyimpang belum tentu dikatakan menyimpang pada masyarakat B.

Sebagai contoh pada minuman keras. Di Indonesia orang yang minum-minuman keras di tempat umum pasti akan dicemooh dan diganggu. Sedangkan di Amerika orang yang minum minuman keras di tempat umum akan dianggap biasa-biasa saja.

 Penyebab prilaku menyimpang pada remaja

Menurut Muchlisin Riadi ada beberapa penyebab remaja melakukan penyimpangan pada penelitiannya yaitu:

1. Hoby dan kegemaran yang tak tersalurkan

Berdasarkan hasil penelitiannya bahwa kebanyakan responden remaja yang memiliki hobi tidak dapat melakukan hobinya selalu. Hal ini dikarenakan adanya beban biaya untuk melaksanakan hobi tersebut. Dengan idak tersalurkannya hobi maka remaja-remaja ini akan mencari waktu luang itu dengan kegiatan lain dengan kelompok-kelompok yang lain.

2. Pemahaman tata nilai dan norma 

Hasil penelitiannya mengenai pemahaman tata nilai norma pada remaja tersebut mayoritas masih minim pemahamannya. Hal ini dikarenakan remaja memahami tata nilai norma didapat di sekolah sedangkan keluarga yang kedua. Meskipun remaja-remaja tersebut sudah mengetahui tata norma yang berlaku di masyarakat mereka tetap mengabaikannya dan bahkan tidak menyukai adanya sanksi apabila melanggar norma yang berlaku. Mereka ingin berbuat sesuka hati tanpa ada yang mengikat mereka.

3. Pengaruh kondisi keluarga

Keadaan keluarga yang kurang lengkap dan kurang harmonis penyebab dari munculnya prilaku menyimpang remaja. Adanya orang tua yang sibuk bekerja membuat remaja tidak mendapa kasih sayang yang lebih. Selain itu adanya pertengkaran di dalam keluarga dan bahkan adanya kekerasan mengakibatkan remaja melampiaskan kekesalannya pada teman nya dengan berkelahi.

4. Luangnya waktu yang dimiliki

Berdasarkan hasil penelitiannya bahwa hampir kebanyakan remaja tidak bersekolah dan bekerja sehingga menyebabkan adanya waktu luang yang dimiliki remaja dan adanya waktu berkumpul. Dari hasil pengamatannya bahwa banyak para remaja yang setiap harinya berkumpul dan nongkong di setiap gang  Dengan adanya perkumpulan ini dapat memunculkan ide-ide buruk.

5. Pengaruh teman sepermainan

Pengaruh teman sepermainan sangat berpengaruh besar dalam munculnya prilaku menyimpang pada remaja. Berdasarkan hasil penelitiannya bahwa kebanyakan remaja diajak teman temannya dan ikut dalam kelompok tersebut. Remaja tersebut sangat bergantung pada teman-teman yang mengajak, dan apabila temannya memberikan pengaruh buruk maka ia akan mengikutinya. Mereka tidak ingin kehilangan teman yang dapat mengisi waktu luangnya.

Solusi untuk mengurangi penyimpangan pada remaja

1. Upaya preventif 

Merupakanupaya dalam melakukan pecegahan sebelum timbulnya penyimpangan pada remaja tersebut. Bisa kita contohkan dengan balapan liar di perumahan, masyarakat bisa memberikan polisi tidur agar lokasi dari penyimpangan itu tidak digunakan lagi.

2. Upaya kuratif

Ini merupakan kelanjutan dari upaya prefentif. Upaya kuratif ini merupakan penanggulanagn terhadap penyimpangan pada remaja agar idak melus ke remaja lain. Bisa dicontohkan dengan memerikan sanksi kepada remaja yang melakukan tindak penyimpangan tersebut. Dengan adanya sanksi ini diharapkan remaja lain tidak mengikuti prilaku remaja tersebut.

3. Peran orang tua dalam memberikan nasehat

Orang tua merupakan pendidikan pertama bagi anak dan juga orangtua merupakan orang yang paling dekat hubungannya dengan remaja. Dengan adanya nasehat dan bimbingan yang baik kepada anaknya dapat diharapkan mengurangi prilaku menyimpang pada remaja.

4. Melakukan pengenalan terhadap tindakan menyimpang

Sosialisasi terhadap prilaku menyimpang sangat diperlukan bagi remaja. Suatu sosialisasi mengenai hal penting yang dilarang sesuai hukum secara resmi, hukum adat. Maupun nilai dan norma masyarakat. Misalnya dengan memberikan sosialisasi kepada remaja tentang tidak boleh mencuri, balap liar, minum miras, dll yang akan merugikan dirinya.

5. Penanaman nilai agama

Dengan adanya nilai agama dan ajaran agama dapat menguatkan remaja terhadap yang salah dan yang benar. Sehingga bisa menambah kesadaran diri terhadap prilaku menyimpang.

Banyak sekali solusi yang dapat diterapkan pada remaja, akan tetapi ini sangat diperlukan peran dari orang tua maupu orang terdekat seperti sekolah, saudara dalam melakukan bimbingan terhadap prilaku menyimpang ini.



Bagi teman-teman yang masih belum paham silahkan mampir di judul ini supaya paham.

Referensi: 

Riadi, Muchlisin. 2019. Penyesuaian Sosial (Social Adljustmen). https://www.kajianpustaka.com/2019/08/penyesuaian-sosial.html 

2021. Penjelasan (Definisi) Prilaku Menyimpang Menurut 6 Para Ahli. https://www.sosiologi.info/2021/09/perilaku-menyimpang-menurut-para-ahli.html 

Su’ud, Sudarmi.2011. REMAJA DAN PERILAKU MENYIMPANG (Studi Kasus pada Masyarakat Boepinang, Bombana). https://media.neliti.com/media/publications/221401-remaja-dan-perilaku-menyimpang-studi-kas.pdf 

2022. 10 Cara Mengatasi Perilaku Menyimpang Remaja, Anak, Siswa, Pelajar, Warga dalam Masyarakat. https://www.sosiologi.info/2022/02/10-cara-mengatasi-perilaku-menyimpang-remaja-anak-siswa-pelajar-warga-masyarakat.html 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Singkat Karl Max

Karl Marx merupakan salah satu tokoh utama dari sosiologi. Belau dikenal dengan pemikiran-pemikiran yang ingin melakukan perubahan (revolusioner), teruama mengenai paham sosialisme dan komunisme. Masa kecil Karl Marx Karl Marx lahir pada 5 Mei 1818 di kota Trier, wilayah tenggara Jerman yang saat itu masih menjadi bagian provinsi Rhine Hilir, Kerajaan Prusia. Beliau dilahirkan dengan keluaga yang beragama yahudi dan keadaan ekonomi keluarga kelas menengah Karl Marx merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Heinrich Marx dan ibunya bernama Henrieta Marx. Saat Marx masih muda ayahnya memilih untuk berganti agama kristen pada usia 36 tahun karena alasan bisnis. Karl Marx sendiri dibaptis saat usia 6 tahun bersama saudara-saudaranya. Sementara ibunya dibaptis setelah ayahnya marx wafat.  Hingga usia 12 tahun marx hanya belajar dirumah. Kemudian ia menunjukkan pendidikannya di sekolah Jesult selama 5 tahun, dari tahun 1830 hingga 1835. Usia muda Karl Marx Setelam menam

Kekerasan Dalam Rumah Tangga

  Kekerasan Dalam Rumah Tangga         Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan suatu tindak yang dapat menyebabkan luka fisik maupun psikis oleh karena adanya kekerasan fisik maupun psikis ke korban. Menurut UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), bahwa kekerasan adalah setiap perbuatan atas seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologi dan pelantaran rumah tanggatermasuk ancaman melakukan perbuatan. pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga,            Fenomena KDRT merupakan suatu fenomena sosial yang sering kita dengar di berita baik koran maupun media sosial. Bahkan fenomena KDRT ini tidak jarang muncul di sekitar kita. Selain itu fenomena  KDRT ini dijadikan suatu kisah senetron yang sangat dikenal oleh masyarakat.  Penyebab munculnya KDRT           Secara pandangan umum Fenomena KDRT ini kemungkinan muncul dikarenakan ada